Momen Aksi Perawat Kuras Kartu Debit Pasien Covid-19. Foto : BBC
Rancah.com – Aksi tak terpuji seorang perawat di Inggris yang kedapatan jajan di mesin penyedia makanan ringan dengan menggunakan kartu debit milik pasien yang telah meninggal dunia, mendadak viral di media sosial. Mirisnya, pasien tersebut diketahui baru saja meninggal 17 menit sebelum perawat itu beli jajanan.
Seperti dikutip dari laman dream.co.id, Senin (14/6/2021), seorang perawat yang bernama Ayesha Basharat (23) ini diketahui telah menjalani sidang di Pengadilan Birmingham. Adapun sidang tersebut telah berlangsung pada Rabu (9/6/2021) lalu.
Dalam hal ini, Basharat harus mempertanggungjawabkan perbuatannya yang sengaja menggunakan kartu debit milik mendiang wanita yang meninggal di usia 83 tahun di Rumah Sakit Heartlands.
Sementara itu, dokter sendiri telah mencatat waktu kematian wanita itu pada pukul 13:56 pada 24 Januari 2021. Namun hanya 17 menit kemudian pembelian dilakukan pada kartunya di mesin penjual otomatis, kata polisi. Diduga, Basharat telah melakukan enam pembelian menggunakan opsi pembayaran tanpa kontak di siang hari. Selanjutnya, dia kembali melakukan satu lagi di malam hari.
Selang empat hari kemudian, Basharat pun mencoba lagi jajan dengan kartu debit tersebut. Akan tetapi, pihak outlet melaporkan pada saat itu kartunya sudah diblokir. Beruntung akhirnya pihak kepolisian berhasil menangkap Basharat saat sedang bekerja. Dan bersamaan dengan momen tersebut, polisi menyita kartu debit yang dipakainya.
Saat diamankan, Basharat awalnya mengaku menemukan kartu itu di lantai. Bahkan, dia mengira jika kartu itu miliknya. Namun, pihak berwenang justru mengatakan kartu-kartu itu memiliki warna yang berbeda. Sehingga, klaim Basharat langsung terbantahkan.
Pada hari Rabu, Basharat pun akhirnya resmi ditahan atas tuduhan pencurian dan penipuan dengan representasi palsu. Terkait kasus ini, dia dijerat dua hukuman penjara bersamaan masing-masing lima bulan dan ditangguhkan selama 18 bulan.
Sementara itu menurut keterangan Detektif Polisi, Andrew Snowdon menggambarkan bahwa tindakan pencurian itu sebagai “pelanggaran kepercayaan yang menjijikkan” yang telah membuat keluarga korban tertekan.
“Mereka harus menerima kematian orang yang dicintai dari Covid ketika mereka menemukan kartu bank hilang,” katanya.
Di sisi lain, pihak Rumah Sakit Heartlands yang dijalankan oleh University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust dan seorang juru bicara mengatakan bahwa Basharat telah segera ditangguhkan.
Bahkan, pihak tersebut turut menyampaikan simpati dan permintaan maaf kepada keluarga pasien, menggambarkan insiden itu sebagai ” memalukan” dan mengatakan dia akan menghadapi proses disipliner.