Cek Fakta Ratusan Mayat Pasien Covid-19 Bermunculan di Sungai Gangga Saat Permukaan Air Naik

Kondisi Sungai Gangga Dipenuhi Mayat Covid-19. Foto : AFP

Rancah.com – Baru-baru ini, ratusan mayat diduga jenazah pasien Covid-19 bermunculan kala permukaan air Sungai Gangga India naik seiring hujan yang mengguyur. Diketahui, mayat-mayat itu bermunculan setelah pasir di tepian sungai Gangga hanyut terbawa arus. Adapun di kota Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh, misalnya, mayat-mayat yang bermunculan itu kemudian dikremasi.

Seperti dikutip dari laman kompas.com, Minggu (27/6/2021), pejabat sipil setempat, Neeraj Kumar Singh mengatakan bahwa dia telah mengkremasi 40 mayat seperti itu dalam 24 jam terakhir. Sementara di kota Allahabad sendiri, ada total ada 150 jenazah yang harus dia kremas dalam tiga minggu terakhir.

“Kami tidak menggali jenazah, hanya yang mengambang karena naiknya permukaan air yang dikremasi. Area itu tersebar lebih dari satu kilometer dan perkiraan kami ada sekitar 500-600 mayat yang terkubur,” kata Singh.

Menurut kabar yang beredar, beberapa mayat dilaporkan tampak masih memakai selang oksigen di mulutnya. Menurut dugaan Singh, tampaknya orang tersebut dinyatakan sakit sebelum akhirnya meninggal.
“Anda dapat melihat orang itu sakit, dan keluarga membuangnya di sini lalu pergi.
Mungkin mereka takut, saya tidak tahu. Kondisi beberapa di antaranya mengindikasikan baru dikubur, kata Singh.

Sementara itu, sebagian besar jenazah diyakini adalah pasien virus Covid-19 yang meninggal pada April dan Mei. Yakni bertepatan kala India dilanda lonjakan kasus Covid-19. Diduga, beberapa keluarga tidak mampu membeli kayu bakar untuk kremasi tradisional Hindu. Sehingga, jenazah terpaksa dibenamkan di Sungai Gangga atau dikubur di gundukan pasir tepi sungai.

Adapun permukaan air sungai suci itu sekarang naik lantaran hujan musiman, yang menghanyutkan pasir sehingga mayat-mayat pun terlihat. Sementara banyaknya jenazah yang bermunculan memicu kecurigaan bahwa total kematian pasien Covid-19 di India mungkin lebih dari satu juta. Dan bahkan beberapa kali lipat dari jumlah resmi yang hampir 400.000.