
(sumber: pixabay.com)
Rancah.com – Pembelajaran daring (dalam jaringan) atau online merupakan model pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang digunakan oleh satuan pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi selama masa pandemi Covid-19 sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian/Lembaga terkait.
Pembelajaran model daring dalam penerapan di satuan pendidikan, tentunya terdapat dampak positif dan negatif. Dampak positif model pembelajaran jarak jauh sistem online, adalah:
- Tidak terkendala tempat
Pembelajaran daring tidak membutuhkan ruangan kelas dalam pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), dimana kita berada bisa untuk melaksanakan pembelajaran namun tentunya dengan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
- Transfer pengetahuan lebih cepat
Melalui media internet, pengetahuan dapat ditransfer atau diakses dengan mudahnya. Semua orang dapat mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai segala hal dengan cepat, mudah, murah, dan tentunya bermanfaat.
- Meningkatkan kemajuan teknologi
Berkembangnya aplikasi atau software untuk menunjang pembelajaran online, aplikasi tersebut bisa berupa video conference, penugasan online, materi online bahkan sistem penilaian pembelajaran.
- Memanfaatkan perkembangan teknologi
Masyarakat secara umum boleh dikatakan memanfaatkan teknologi belum maksimal, melalui sistem pembelajaran online membuat mau atau tidak mau semua orang untuk memaksimalkan dirinya menguasai teknologi. Misal di satuan pendidikan, guru yang sebelumnya belum pernah mengajar lewat online atau mengembankan pembelajaran berbasis online, maka sekarang mau atau tidak mau guru menggunakan teknologi untuk melaksanakan pembelajaran daring serta setiap orang dengan profesinya masing-masing.
Selain, beberapa penjelasan mengenai dampak positif pembelajaran daring di atas terdapat juga dampak negatif, antara lain:
- Belum maksimalnya pembelajaran daring
Pemberlakuan sistem pembelajaran daring oleh pemerintah membuat sebagain besar kebingungan dalam penerapannya. Pemerintah meminta satuan pendidikan untuk mengganti proses belajar mengajar dengan daring/online, namun tidak memperhatikan kesiapan sistem tersebut yang mengakibatkan tidak berjalannya pembelajaran daring dengan maksimal. Tidak adanya panduan yang jelas dari Kemendikbud menjadi salah faktor yang menimbulkan terganggunya pembelajaran daring.
- Tidak adanya sarana penunjang
Sistem pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan jaringan internet membutuhkan perlengkapan untuk menunjangnya, tidak serta merta langsung bisa menggunakan tanpa memperhatikan sarana penunjangnya. Seperti banyak kasus pembelajaran daring dimana siswa, wali murid dan guru kesulitan menerapakan daring dikarenakan faktor jaringan internet yang bermasalah dan yang paling urgent lagi adalah smartphone atau laptop dimana banyak kasus bukan masalah internet namun alat yang digunakannya.
Sebenarnya terkait dampak negatif pembelajaran daring seyogyanya perlu dituliskan dalam artikel tersendiri yang nantinya bisa kita bahas bagaimana permasalahan tersebut bisa dicari titik temu dan solusinya.